
- Pada zaman digital sekarang, banyak pertukaran sosial berlangsung lewat aplikasi percakapan semacam WhatsApp.
Fitur yang mencolok perhatian adalah tanda centang biru — penunjuk bahwa pesan sudah terbaca.
Tetapi, ada juga yang memilih untuk menghidupkan kembali fiturnya.
Perbuatan ini mungkin tampak remeh dan tidak berarti, tetapi justru dapat mengungkap aspek karakter seseorang secara mendalam.
Psikologi tentang perilaku mengindikasikan bahwa rutinitas dalam dunia digital biasanya sejalan dengan cara berpikir serta karakter pribadi individu tersebut.
Berdasarkan laporan dari Geediting pada hari Sabtu (24/5), apabila Anda memilih untuk menghidupkan opsi sembunyikan centang biru di aplikasi WhatsApp, mungkin ada sifat-sifat tertentu yang sedikit banyak mencerminkan diri Anda. Berikut adalah tujuh karakteristik potensialnya:
1. Penghargaan Anda Terhadap Kerahasiaan sangat Tinggi
Menghilangkan tanda biru biasanya dilakukan oleh orang-orang yang ingin mempertahankan privasi mereka.
Anda kurang senang bila orang lain tahu kapan Anda membaca pesan, sebab bagi Anda, privasi—termasuk saat membalas pesan—merupakan sesuatu yang penting dan harus dijaga.
Dalam bidang psikologi, hal tersebut berhubungan dengan orientasi privasi tinggi — keperluan yang mendesak untuk mempertahankan kontrol atas data diri sendiri.
Mungkin Anda akan merasa lebih tenang ketika berada tanpa pengawasan, termasuk dalam urusan sederhana seputar aktivitas daring Anda.
2. Anda Cenderung Ke Pribadi Dalam Hal Berinteraksi Sosial Dan Memilih Mana Yang Dipercayakan
Pada umumnya, orang yang bersifat introvert cenderung lebih teliti saat menentukan waktu serta cara komunikasinya.
Menghilangkan tanda baca dapat memberikan ruang yang dibutuhkan untuk mengolah pemikiran sebelum merespons.
Hal ini bukan berarti Anda tak perduli dengan orang lain, tetapi Anda memerlukan waktu ekstra untuk merancang respon yang tepat—hal itu biasa terjadi pada individu bertipe introvert yang cenderung bersikap reflektif dan dalam.
3. Anda Cenderung menjadi Perfectionis
Apabila Anda selalu menginginkan waktu yang pas sebelum merespons pesan demi mencapai balasan terbaik, hal itu mungkin merupakan indikasi dari sifat perfeksionis.
Mematikan fitur tampilan baca telah memungkinkan Anda memiliki lebih banyak waktu dan ruang tanpa rasa tertekan untuk langsung merespons, sehingga setiap jawaban yang Anda berikan dapat dipertimbangkan dengan matang.
Perfeksionis biasanya merasa tidak nyaman dengan komunikasi yang tergesa-gesa.
Mereka cenderung menganalisis kata demi kata agar tidak disalahartikan.
4. Anda Cenderung Terbebani Oleh Harapan Masyarakat
Banyak individu mengalami tekanan saat perlu segera membalas sesudah membaca pesan.
Apabila Anda mematikan tanda biru itu, bisa jadi upaya Anda untuk mengurangi beban dari luar tersebut.
Anda tak mau dibilang 'kurang ajar' karena membaca tanpa memberi balasan, jadi lebih baik Anda seolah-olah tidak sedang membaca apa pun.
Berdasarkan ilmu psikologi sosial, hal tersebut dapat mengindikasikan adanya kepekaan yang kuat terhadap harapan dari pihak lain, khususnya di dalam konteks hubungan antar manusia.
5. Anda Mau Mengatur Irama serta Tenaga dalam Berkomunikasi?
Untuk beberapa individu, notifikasi, pesan yang masuk, serta tanda centang biru dapat menginterupsi rutinitas harian mereka.
Apabila Anda berada dalam kategori tersebut, kemungkinan besar Anda memakai sejumlah opsi spesifik untuk mengevaluasi dan mereposisi kontrol komunikasi kepada diri Anda sendiri.
Seseorang yang memiliki kebutuhan besar untuk kemandirian cenderung merasa lebih baik bila bisa memilih sendiri kapan serta cara apa yang digunakan dalam berkomunikasi—tanpa adanya batasan waktu eksternal.
6. Anda Cenderung Menghindari Situasi Dramatis atau Pertikaian
Seringkali, centang biru menjadi sumber kesalahpahaman: “Kenapa sudah dibaca tapi belum dibalas?”
Apabila Anda pernah menjumpai pembicaraan menjadi konfrontasi lantaran durasi respon Anda terlalu lama, solusinya bisa saja ditempuh dengan cara menonaktifkan opsi tersebut.
Psikolog menamai hal ini sebagai kepribadian penghindar konflik—sifat di mana seseorang berusaha mengelakkan perselisihan untuk mempertahankan ketenangan batinnya.
Anda mungkin percaya bahwa lebih baik tidak menciptakan harapan daripada mengecewakan orang lain.
7. Anda Menekankan Kesetaraan Antara Kesehatan Emosi dan Ketajaman Pikiran
Sebagian orang menonaktifkan tanda baca untuk tetap terfokus dan merawat kesejahteraan psikologisnya.
Pemberitahuan yang mengindikasikan adanya orang menantang respons dapat memicu rasa cemas.
Dengan menonaktifkan opsi ini, Anda menghasilkan lingkungan batin yang lebih damai.
Di dalam ilmu psikologi, hal itu berhubungan dengan pemahaman tentang keperluan emosi pribadi serta mampu membentuk pembatasan yang baik—kedua tanda tersebut merupakan bagian dari tingkat kematangan emosional yang tinggi.
Kesimpulan: Bukan Hanya Masalah Keteledoran, Tetapi Lebih pada Penghargaan Terhadap Diri Sendiri
Menghidupkan kembali fitur menyembunyikan tanda sudah dibaca tak melambangkan ketidakterpedulian Anda.
Justru sebaliknya, ini bisa menunjukkan bahwa Anda sangat sadar akan kebutuhan emosional dan sosial, baik milik Anda sendiri maupun orang lain.
Psikologi kontemporer menyatakan bahwa bagaimana kita memanfaatkan peralatan teknologi sehari-hari dapat membuka pandangan tentang karakter diri kita.
Oleh karena itu, apabila Anda memutuskan untuk menonaktifkan tanda biru pada WhatsApp, ini bisa jadi merupakan usaha Anda dalam melindungi keseimbangan kehidupan serta meningkatkan kualitas komunikasi—bukan hanya lari dari masalah.
Dan bila orang lain bertindak serupa, justru daripada menganggapnya "kurang taktis", kita dapat memandangnya sebagai indikasi bahwa mereka lebih memilih untuk menjaga kesejahteraan diri mereka sendiri -- dengan gaya yang damai, tanpa embel-embel dramatis atau terbuka.
Posting Komentar