, Banten - Pernyataan mendadak dari ML yang berarti Mulyana (23) terhadap keluarga kekasihnya usai ditemukannya mayat SA (19).
Mayat SA ditemukan dalam keadaan terpisah-pisah di kebun karet pada hari Jumat, 18 April 2025.
Karena SA pertama kalinya pergi dari rumah bersama Mulyana sejak dia ditemukan tewas dalam kondisi telah disiksa.
Akhirnya, keluarga dari pihak yang menjadi korban bertanya pada Mulyana, yaitu kekasih si korban, sampai dengan pengakuannya tersebut menyebabkan mereka terkejut.
Polresta Serang Kota akhirnya berhasil menahan tersangka pemotongan mayat bernama Mulyana (23) di kediamannya pada hari Minggu, 20 April 2025.
Insiden pembunuhan bersama dengan pemotongan tubuh terkuak usai mayat seorang perempuan bernama SA (19), yang diperkirakan menjadi korban, ditemukan di area perkebunan karet Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten pada hari Jumat tanggal 18 April 2025 kemarin.
Ketika tertangkap, Mulyana tidak melawan dan menyebutkan tempat membuang bagian-bagian mayat tersebut.
Kerabat dari korban bernama Nurfi menyebutkan bahwa SA terakhir kali pergi dari rumah bersamanya yang dekat, yaitu ML.
Pada saat tersebut, petugas kepolisian segera mengantarkan tersangka untuk menyatakan tempat pembuangan kepala, tangan, kaki, serta organ internal korban.
"Bagian yang baru ditemukan adalah kepala dan kaki, sedangkan organ dalam serta tangan masih hilang," katanya.
Nurfi mengatakan bahwa korban meninggalkan rumah pada Minggu (13/4/2025) dan sejak hari itu tidak ada berita lagi tentangnya.
ML pernah dimintai keterangan tentang kedudukan korban, tetapi ML menyatakan tidak mengetahui hal tersebut.
"Maka keluarga meminta pelaku datang ke rumah untuk bertanya tentang lokasi korban, sebab mereka tahu bahwa yang terakhir kali pergi bersama korban adalah ML," jelasnya.
Keluarga setelah itu menerima berita tentang temuan mayat pada hari Jumat (18/4/2025).
Setelah mengecek ciri-ciri mayat, keluarga mengkonfirmasi bahwa wanita yang ditemukan meninggal dunia adalah SA.
"Saya segera menghubungi teman saya yang tinggal di dekat tempat menemukan jenazah, dan pada akhirnya setelah melihat seluruh cirinya, keluarga menyatakan bahwa tubuh tersebut merupakan anggota keluarga mereka," lanjutnya.
Selama penyelidikan, keluarga mengidentifikasi ML sebagai individu terakhir yang berinteraksi dengan korban.
"Di sinilah kita terkejut, tiba-tiba si pembunuh itu mengakui perbuatannya," tambahnya.
Motif Pembunuhan
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Serang Kota, Kompol Salahuddin, menyebutkan bahwa motif dari pembunuhan tersebut adalah karena sang pelaku menolak untuk menikahi korban yang tengah mengandung.
Insiden kriminal ini dimulai saat sang tersangka menyarankan kepada si korban untuk pergi membeli makanan bakso di daerah Ciomas.
Saat kembali pulang, orang yang terkena musibah menuntut tersangka untuk bertanggung jawab atas kehamilan tersebut.
Pelaku yang ditekan agar melangsungkan pernikahan mengantarkan korbannya ke dalam hutan lebat.
Di tempat tersebut, korban dibunuh dengan dicakar sampai meninggal dunia dan dipotong-potong menggunakan golok.
"Hasil tersebut merupakan informasi sementara yang diberikan oleh tersangka, sampai sekarang kita masih mengadakan pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya pada hari Minggu, seperti dilaporkan TribunBanten.com.
Beberapa barang bukti disita termasuk pisau gesper, kemeja berwarna hitam, celana, sepatu, sepeda motor, dan jam tangan hingga pakaian milik korban.
"Ini adalah kasus yang sedang kita tangani dan kita akan memberikan sanksi keras terhadap berbagai jenis kriminalitas yang mengganggu masyarakat," tegasnya.
Sektor Polisi Pamong Praja Pabuaran, Iptu Suwarno sebelumnya mengungkapkan bahwa mayat si korban pertamanya dijumpai oleh penduduk setempat saat mereka berencana untuk membersihkan semak belukar.
"Sekitar pukul 17.00 WIB di suatu Jumat sore, insiden tersebut terjadi dan pertama kali diketahui oleh penduduk lokal," jelasnya.
Hasil analisis tempat kejadian perkara mengindikasikan bahwa mayat tersebut tidak memakai pakaian dan menjadi korban pemotongan tubuh.
"Tiada jejenisidentitasyangditemuikan,tapisekaranghasilnyadievakuasisedangdanprosesuntukmengenaliorangtersebut," jelasnya.
Artikel ini sudah dipublikasikan di Tribunnews.com
Posting Komentar